![]() |
DEWAN PERS |
-Ketua
Dewan Pers Yosep Stanley Adi Prasetyo menyambut baik keberadaan
organisasi profesi Ikatawan Wartawan Online (IWO) yang sudah berdiri
sejak 8 Agustus 2012.
Stanley
berharap, IWO harus menjadi garda terdepan dunia media massa seiring
perkembangan zaman. Kemajuan teknologi akan berkembang secara terus
menerus sesuai dengan tuntutan peradaban.
“IWO bisa
menjadi garda terdepan untuk memajukan media online di Indonesia,”
ujarnya saat menerima audiensi pengurus IWO di lantai 7 Gedung Dewan
Pers Jalan Kebon Sirih Jakarta Pusat, Rabu (26/4/2017).
Dilanjutkan,
Stanley syarat-syarat agar menjadi konstituen Dewan Pers tidak terlalu
berat. Kata dia, anggota minimal 500 orang, memiliki 15 cabang di
daerah, ada Sekretariat, ada badan hukum dan berita acara pemilihan
kepengurusan.
“Saya
minta IWO segera melengkapi dan memberitahukan hal itu kepada Dewan
Pers. Setelah itu, Dewan Pers akan melakukan verifikasi,” katanya.
Stanley
pun berjanji, selama kepemimpinannya hingga 2019 nanti akan berjuang
agar IWO menjadi konstituen Dewan Pers seperti Persatuan Wartawan
Indonesia (PWI), Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Ikatan Jurnalis
Televisi Indonesia (IJTI).
“Pada prinsipnya Dewan Pers kan hanya memfasilitasi teman-teman organisasi profesi saja,” jelasnya.
IWO kata
Stanley, harus segera berbenah untuk membuat satandarisasi media online.
Kurikulum dan tim penguji media online harus dipersiapkan.
“Agar
menjadi kuat dan besar, kelak IWO harus membuat kurikulum dan tim
penguji untuk wartawan media online. Jika belum ada tim penguji, IWO
bisa berkoordinasi dengan Dewan Pers,” imbuhnya.
Ditempat
yang sama, Ketua Umum IWO, Jodhi Yudono mengatakan, media online akan
menjadi panglima, setelah media-media lainnya seperti media cetak,
radio, dan bahkan televisi mengalami masa surut.
Untuk itu
tambah Jodhi, wartawan dan pemilik media online harus melengkapi
dirinya untuk menyambut laju teknologi yang demikian cepat dengan sikap
yang profesional.
“Saya
yakin, jika kawan-kawan media online sudah menunjukkan
profesionalitasnya, maka hilanglah berita-berita dusta. Kepercayaan
masyarakat akan muncul, dan ini akan menarik dunia iklan masuk lebih
banyak ke media online,” pungkasnya. (Steve) (RS 3)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar