Dalam kesempatan itu Gubernur menghimbau semua pihak memanfaatkan Ramadhan untuk meningkatkan
infaq dan sedekah bagi fakir miskin.
“Saya menghimbau kepada saudara-saudara yang mempunyai kemampuan lebih,
mari kita tingkatkan pemberian infaq dan sedekah pada bulan suci ramadhan ini,
terutama kepada saudara-saudara kita fakir miskin yang membutuhkanuluran tangan
kita,” imbuh Gubernur Erry Nuradi.
Hadir dalam kesempatan itu Ketua DPRD Sumut Wagirin Arman, para pimpinan
Perguruan Tinggi di Sumut, Kepala Kejaksaan Tinggi Sumut, Kepala BIN, Sekda Provsu H Hasban
Ritonga, Walikota Medan Dzulmi Eldin, Walikota Siantar, para alim ulama dan
pimpinan Ormas.
Gubsu sebelumnya juga mengajak segenap umat muslim di Sumut untuk
melaksanakan puasa dan berbagai amalan lainnya dengan tujuan untuk menjadi
pribadi taqwa.
“Puasa juga dapat meningkatkan kejujuran dan kedisiplinan diri, karena
tanpa kejujuran dan kedisiplinan kita akan sulit untuk menjadi bangsa yang
maju,” ujar Erry.
Islam, lanjut Erry, adalah agama yang menganjurkan umatnya agar terus
meningkatkan kejujuran dan kedisiplinan agar masa depannya menjadi lebih
baik.
Dalam moment silahturahmi yang juga dihadiri para Kepala SKPD jajaran
Pemprov Sumut tersebut Gubsu juga mengingatkan bahwa tugas-tugas pemerintahan
ke depan semakin kompleks dan memerlukan penanganan lebih intensif.
Terlebih-lebih dalam menghadapi era globalisasi yang ditandai dengan
perkembangan komunikasi dan teknologi yang begitu cepat dan merambah setiap
sisi kehidupan masyarakat.
Untuk itu, Gubsu Erry mengajak semua pihak bersama-sama menyatukan
potensi untuk mensukseskan pembangunan bangsa dan negara.
“Marilah kita semua menatukan potensi yang kita miliki sesuai denan bidang
tugas masing-masing dalam melanjutkan pembangunan bangsa dan Negara,” imbuhnya.
Gubsu dalam kesempatan tersebut menyerahkan beasiswa secara simbolik kepada
120 mahasiswa dari sembilan perguruan tinggi di
Sumut. Beasiswa yang disalurkan tersebut dihimpun oleh Ikatan Sarjana Melayu
Indonesia (ISMI).
Ketua Pimpinan Wilayah Alwashliyah Sumut Prof DR Saiful Akhyar Lubis
yang mengisi tausiyah menjelaskan agar Ramadhan hendaknya tidak dipandang
sebagai rutinitas atau seremonial belaka.
Karena menurutnya
Allah tidak sia- sia menempatkan Ramadhan bagi umatnya. “Apa yang kita puasakan
dalam sebulan hendaknya bisa dipuasakan dalam 11 bulan ke depan. Jadi tidak
hanya sekedar bayar hutang, kita ingin mencapai dan menggapai keberuntungan.
Tiada berhingga
kebajikan yang diterima dari tahun ke tahun. Sehingga akan tercipta manusia
yang konsisten dalam penegakan kebaikan dalam hati tidak mengenal bulan,” jelas
Akhyar.
Manusia seperti itu
yang menurutnya saat ini dibutuhkan Sumatera Utara khususnya untuk dijadikan
pemimpin.
(Sugandhi Siagian)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar