Radar Sumatra / Langkat.
Baru saja beroprasi, Rumah Sakit
Putri Bidadari Stabat sudah membuat pasien kecewa,Pasien yang hendak berobat
dengan keluhan Urolitiasis di wajibkan opname dengan biaya yang cukup besar,
sementara pasien sebenarnya tidak perlu opname,,
Rumah sakit Putri Bidadari ini
sepertinya sengaja hendak mengumpulkan pundi - pundi rupiah agar modalnya cepat
kembali. Padahal Rumah Sakit ini baru saja diresmikan Bupati Langkat H.Ngogesa
Sitepu SH Kamis (30/3) Rumah Sakit Putri Bidadari Stabat yang berada di Dusun
Dondong Sejati Desa Jentera Stabat Kecamatan Wampu sudah membuat kecewa pasien
yang hendak berobat di rumah sakit tersebut.
Kejadiannya Sabtu (8/4/17) kemarin,
dimana seorang Pasien inisial B umur 47 Tahun alamat Dusun 2 Kebun Kacang Desa
Padang Tualang Kec. Padang tualang. hendak berobat ke Rumah Sakit Putri
Bidadari ,setiba diruang UGD pasien langsung mendaftarkan antrian dengan no 2
B. Setelah di panggil pasien langsung di antar oleh perawat keruangan Dokter
bedah dan pasien B pun langsung di periksa, dokter pun menganjurkan pasien
untuk oprasi kecil dan pasien setuju kalau dirinya hendak dioprasi.
Sebelum pasien dioprasi, pasien
menanyakan biaya oprasi kecilnya, dan alangkah terkejutnya pasien setelah
mendengar biaya oprasi dirinya yang begitu mahal dan tidak masuk akal sehat,
rincian biaya oprasi kecil diberitahukan perawat kepada pasien,, untuk ruangan
kelas 3 ditambah ruangan inap sebesar 5.200.000 untuk kelas 2 sekitar 5.900.00
untuk kelad 1 sekitar 6.500.000 dan untuk kelas vip 7.400.000. Mendengar biaya
yang begitu besar dan tidak masuk akal ini membuat pasien marah dan mendatangi
kasir mempertannyakan biayanya. Kasir menjawab pertanyaan pasien dengan tegas,,
untuk biaya oprasi kecil bapak di kenakan 1.200.000. Tapi bapak wajib opname
dan biaya opname untuk kelas 3 satu harinya 1.000.000.mendengar pasien wajib
opname langsung pasien marah - marah.
Saya gak perlu di opname dan tadi
saya undah berulang kali menjelaskan sama dokter tentang penyakit saya Padahal
Menurut keterangan salah satu Dokter ternama di Kab. langkat yang juga tau
persis penyakit pasien B mengatakan, Pasien dengan inisial B menderita penyakit
Urolitiasi atau terdapat batu pada ujung kemaluan pasien dan pasien tidak perlu
di opname. Kalau ada Dokter bedah dan siap oprasi kecil pasien bisa pulang
kenapa musti harus opname.
Menurut keterangan Pasien, pada awak
media dulu sekitar 3 tahunan saya pernah seperti ini dan saya bawak ke rumah
sakit materna dan ditangani oleh Dokter Zulfian, hanya 15 menit Dokter Zulfian
membelah ujung kemaluan saya dan saya langsung Pulang setelah menyelesaikan ADM
sebesar 900.000 ribu, ujar pasien inisial B. Lebih lanjut pasien B menjelaskan,
saya menderita penyakit batu karang,, dan batu karang saya sudah keluar pak
tapi sangkut di ujung kemaluan saya,,batu karang yang keluar dari kandungan
kemih terlalu besar pak dan tidak dapat keluar,, dulu sekitar 3 tahun saya
pernah mengalami seperti ini pak dan saya bawak kerumah sakit Malhayati Medan,
setelah di periksa dan di belah oleh salah satu dokter di malhati saya langsung
pulang dan membayar biaya 900.000 ribu pak. Lanjutnya yang herannya saya di
Rumah Sakit putri Bidadari ini saya di paksa harus opname selama 4 hari dan
membayar biaya untuk kelas 3 sebesar 5.200.000. Apa gak gilak ini pak ujar
pasien kepada wartawan sabtu (8/4/17) di ruang tunggu.
Menyikapi masalah ini Ketua Dpc Kwri
Langkat Bambamg, S mengutuk keras kepada manejemen yang sudah memaksa pasien
untuk harus opname dengan penyakit yang tidak parah bahkan pasien terlihat
sehat sehingga masih mampu berjalan dan membawa mobil. Pasien B menderita
penyakit Urolitiasi atau terdapat batu pada saluran kencing, kenapa pasien
harus diwajibkan opname,, apa karna rumah sakit masih baru sehingga harus cepat
mengembalikan modal, masih baru saja udah berani membodohi pasien yg dianggap
lemah. Gimana kalau pihak rumah sakit sudah menerima pasien BPJS,, tidak
menutup kemungkinan akan menipu. Lanjut Bambang S Kemudian Baru saja
beroprasi,,
Rumah Sakit Putri Bidadari sudah
buat pasien kecewa,Pasien yg hendak berobat dengan keluhan Urolitiasis di
wajibkan opname dengan biaya yang cukup besar,, sementara pasien tidak perlu
opname, Rumah sakit Putri Bidadari ini sepertinya sengaja hendak mengumpulkan
pundi - pundi rupiah agar modalnya cepat kembali. Ujarnya. Salah seorang warga
di Kec. Wampu saat kami konfirmasi menyatakan , cukup kecewa saya Pak Ketua
atas berita ini,, baru berdiri saja sudah tidak memberi kan pelayanan yang
baik. . Diharapkan wakil rakyat di DPRD Langkat dan Dinas Kesehatan Langkat
melakukan investigasi tentang kebenaran berita yang sudah menjadi buah bibir
dimasyarakat. Hal ini penting untuk perbaikan pelayanan bagi masyarakat yang
hendak berobat, di RS Putri Bidadari Stabat. Ujarnya. (RS.1)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar