![]() |
Walikota Kota Binjai (kiri) Saat Acara Debat Pilkada Kota Binjai Tahun 2015 Lalu |
RADARSUMATERA.COM
-Ibarat jamur di musim hujan,Keberadaan minimarket Alfamart,Indomaret dan sejenisnya makin menggurita dikota Binjai.
Akibatnya, banyak pengusaha berskala kecil telungkup. Mereka
tidak kuasa menahan hantaman ritel pengusaha besar tersebut. sehingga sebagian besar dari mereka menunggu waktu gulung tikar.
Di Kota Binjai Alfamart,Indomaret,Alfamidi dan sejenisnya sudah mengepung 5 kecamatan di Kota Binjai.
Gilanya
lagi, kehadiran minimarket bahkan saling berdekatan jaraknya. Contohnya
saja di jalan jendral sudirman,kecamatan Binjai Kota dan Jalan Gatot
Subroto Kecamatan Binjai Barat ,hanya berkisar berjarak 100 sampai
dengan 200 meter jarak antara mini market tersebut sehingga pengusaha
pengusaha kecil diwilayah tersebut mengeluh dengan minimnya jumlah
pembeli.
"Iya
Bang, hancur kami pengusaha kecil ini. Sejak ada Alfamart dan
Indomaret, usaha kami sepi, ya jelas kalah kita, toko kita ngga ada Air
Conditioner (AC)," ucap Sulastri kepada Radarsumatera.com.
Saat
ini, Sulastri terpaksa memutar otak untuk survive. Soalnya dia mesti
membiayai anaknya yang masih sekolah,karena penghasilan suami dari
penarik betor (becak bermotor) tidak mencukupi untuk kebutuhan
keluarganya.
"Kemarin
sih, untung dari usaha kecil ini masih bisa bantu-bantu biaya sekolah anak.
Sekarang, saya hanya bisa pasrah sambil menoleh peluang usaha lainnya,"
papar ibu beranak 4 ini.
"Dari
itu, kami memohon agar pemerintah daerah untuk menertibkan dan
membatasi izin usaha Alfamart dan Indomart di Kota Binjai ini, Sesuai
janji pak idaham sewaktu debat pilkada di Tv waktu itu,Agar para
pelaku usaha UKM tidak bangkrut dan merugi," Harapnya
Sementara
itu Ikhsan,Salah satu ketua LSM dikota Binjai ini
mengatakan, meski keberadaan mini market tersebut membuka lapangan kerja
bagi masyarakat,Tapi ya dibatasi lah jumlah dan jarak jaraknya, kalau
begini caranya berarti memang sengaja menghancurkan usaha rakyat
kecil,janganlah hanya demi
kepentingan "Penguasa dan Pengusaha" tidak ada memikirkan
kepentingan masyarakat banyak.
"Dengan alasan ada pemasukan uang
ke Kas Daerah, yang dengan diam-diam juga masuk ke kocek pribadi
"Penguasa" itu. Akibatnya semua izin usaha ritel mini market milik para
pengusaha besar itu diobral saja tanpa memikirkan keadaan dan kehidupan
masyarakat kecil Kota Binjai ini," ucap Ikhsan.
Lanjutnya, kita berharap pemerintah kota Binjai juga memperhatikan
ke bawah (masyarakat), sehingga tidak saja memberikan kemudahan kepada
pengusaha yang nota bene sudah kaya..
"Semua
ini tergantung dari sikap dan ketegasan
pemerintah daerah. Semua ini tidak mungkin bisa terjadi, kalau
pemerintah kita ini ada berpikir tentang nasib masyarakatnya.padahal
sama sama kita ketahui waktu debat mencalonkan walikota Binjai
kemarin,Idaham berjanji untuk tidak membuka izin lagi bagi mini market
mini market waktu itu,nyatanya setelah beliau menang, ya lihat
sendirilah dikota Binjai,setiap melangkah pasti ada mini market.berarti
walikota Binjai ini adalah pembohong besar.
Ikhsan menambahkan, kedepannya pemerintah harus mengatur mini market
sejenis Alfa Mart maupun Indo Mart agar tidak terlalu merugikan
pengusaha kecil yang ada di Kota Binjai.
“Dengan kehadiran mini market tersebut jelas merugikan pengusaha kecil di Binjai,Pasalnya
luas wilayah Binjai ini bisa dibilang kecil dibandingkan dengan kota-kota besar di
Sumut.Tapi kok mini market berjamur dikota ini,"Pungkasnya.(RS16)
jangan salahkan siapa-siapa... namanya persaingan itu tetap ada dimana-mana..
BalasHapus